Kamis, 31 Desember 2015

Berbagi Cerita Pengalaman

     Halo, Good day, everyone .... kembali bertemu lagi dengan blogku yang sangat corat-coret ini. Sudah lama sekali aku tidak menulis entri baru.  Aku kebetulan vakum sementara, karena beberapa hal yang harus dikerjakan terlebih dahulu dan aku juga tidak tiap hari on-line di komputer, hehehe....



Ini dia, handphone Nokia E-72

   Aku kali ini akan berbagi pengalaman dan bercerita tentang pengalaman burukku. ya, benar. Aku pernah kehilangan handphone. tepat pada hari selasa minggu kemarin, sudah 1 tahun hape itu tidak berada di tanganku. handphone itu berjenis Nokia E-72. Di Handphone itu, banyak sekali memori-memori dan kenangan-kenanganku di tahun 2014. Padahal, itu baru memiliki itu pada bulan Maret 2014. kejadian kehilangannya terjadi pada tanggal 22 Desember 2014. tanpa tunggu basa-basi lagi. yuk, simak ulasan kronologi ini yang sebelumnya sudah aku rangkum semuanya. 

KRONOLOGI 1 
hilangnya pas aku naik angkot ke 2 kalinya pas ke sekolah. Nah, aku kan diberhentiin abang angkotnya di tengah jalan, karena baru numpang sampe situ aja. Turun, pas mau nunggu angkot lain. Aku tiba-tiba didatengin seorang bapak yang nanya tentang kerusuhan di sekitarnya itu. Digeledah-geledah semua, waktu itu, hape aku dibawa pas naronya di kantong. Terus di juga liat kantongku dan hapeku tapi sekilas dan dia langsung masukin hapeku di dalem tas. terus dia bilang, biar nggak hilang. abis itu aku minta nomer telponnya, abis tasku diikat pake semacam tali plastik gitu. katanya bukanya waktu pulang aja. Yang lebih bodohnya lagi, aku cuman nge-iya-in dia. Terus diiket. Abis dia pergi. Terus aku naik angkot buat ngelanjutin ke sekolah. Nah, itu Kronologi I nya


KRONOLOGI 2
Kronologi II: Aku naik angkot dan semenjak di angkot, aku berusaha buat buka tali itu. Karena dia menalinya di lerekan tas belakang. Kenapa aku buka? Karena disitu ada dokumen sekolah buat dianterin sekolah, hapeku, buku tulis 1. lalu, ada kakak yang nawarin aku bukanya pake gunting. yaudah aku pinjem guntingnya, dan berhasil kebuka! Tapi yang konyolnya, kenapa aku nggak nge-cek hape itu?! Dan saat itu aku nggak ngecek hape sama sekali. Begitu pas di sekolah, semua dokumenku kasih semua. Abis itu aku pulang! Kan waktu itu, gerimis. Teduhan bentar di depan waktu bakso samping lapangan, aku beres2 tempat di dalem tasnya buat tempat sesuatu yang bakal aku beli. waktu itu juga botol minum di dalem tas. Aku kembaliin ke tempat semulanya. Di samping tas

KRONOLOGI 3
Kronologi III: udah aku beberes buat taro tempat itu, aku beli sesuatu itu dan taruh di tasku. Dan lagi-lagi aku nggak ngecek hape lagi. Aku pikir taro di tas, udah pasti aman lah! Yaudah, aku langsung pulang naik angkot lagi. Hampir di perjalanan, aku baru ngecek hape. Pas aku cari-cari di tasku udah nggak ada hape itu! Masya Allah! Astagfirullah! Aku kaget banget. Hapeku mana?... Hapeku mana?. aku bongkar tas di dalem angkot dan panik banget! Ampe diliatin anak kecil lho, saking herannya. Aduuh! Kok aku tolol banget ya! Aduuuh! Aku bener-bener nyesel banget waktu itu bawa hape.


Gimana dengan cerita di atas? aku memang kadang orangnya ceroboh dan teledor. Aku juga bingung antara dicuri atau nggak. Yang aku heranin. Hilangnya itu gimana ya? Emang waktu itu tasku bolong di bagian atas tasnya, bukan bagian bawahnya. Kalo jatuh, ada kemungkinan juga pas aku ngambil botolku di tas atau jatuh dari bolongan atas tas itu? dan anehnya lagi, aku nggak merasa hapeku jatuh. Aku ngerasanya hapeku tetap masih ada di dalem tas. Pas aku di rumah, juga mikirnya. Aku mikirin terus, mikirin praduga-pradugaannya seperti yang di atas sampai 5 hari! kenapa aku bisa mikirin sampai sebegitunya. seperti perkataan di awal, di hape itu banyak sekarang tersimpan memori kenanganku sepanjang 2014. dari aku study tour ke Bali, kontak-kontakku dulu, dan sebagainya itu, yang menurutku, itu justru sesuatu yang mengesankan banget, jika itu dibuka di saat-saat sekarang.

Hmmm... apa boleh buat? aku harus rela-rela kehilangan itu dan rasanya "berat"sekali. tapi tidak apalah, aku udah ikhlasin kok. biar di masa yang akan datang menjadi pelajaran bagiku dan tentunya juga bagi para pembaca blogku. Sekian dan Terimakasih :)


frown emotikon

Minggu, 19 April 2015

Karakter Manusia: Si Pendiam




  Pendiam atau orang pendiam sudah jelas orang yang pasif dalam suatu pembicaraan, yang pasif dalam suatu sosialisasi dan yang pasif dalam kegiatan komunikatif. Orang pendiam itu berbeda dengan orang yang biasanya, orang pendiam itu cenderung tidak ingin berkumpul bersama, tidak ingin bersosialisasi dan sebagainya. karena orang pendiam memang seperti itu adanya dan tidak ingin banyak berbicara. Entah dia menjaga perkataannya agar tidak menyakiti hati seseorang, atau dia tidak ingin berbicara kepada orang lain, Dan yang saya herankan, mengapa orang pendiam itu betah sekali dengan diamnya itu? Dan kenapa dia tidak membuka percakapan baru (bahkan unik) dengan seseorang? nah, justru di situlah sifat menonjolnya orang pendiam. Saya juga pernah melihat orang pendiam dan dia membalas pandangan kepada saya, tetapi dia hanya tersenyum saja dan tidak ada beban yang dipikirkannya seperti dia tidak ada masalah, Mungkin orang tahu hanya sekilas saja, dia mengira "tidak apa-apa". Kalau menurut saya, itu sebuah kepelikan seorang pendiam. Maksudnya keanehan dan keraguan darinya.

   Saya di dalam hati juga berpikiran, "orang itu kok kelihatannya bahagia aja ya? Apakah dia tidak merasa kesepian? aneh." Begini, saya boleh jujur, saya orangnya juga termasuk pendiam dan saya juga ingin menjadi orang yang aktif tentunya bahkan sampai jadi cerewet dan akhirnya saya berhasil serta mempererat hubungan pertemanan saya. tapi, ada tapinya lho ya, memang saya banyak bicara kepada teman saya, namun saya menjadi pendiam di dalam keluarga saya sendiri, pffft.... Lho kok bisa kayak gitu?! Ya, karena saya dari kecil dididik dari keluarga yang bukan kandung, maksudnya bukan berarti saya bisa bebas berbicara secara leluasa seperti orang tua kandung sendiri. Pola pikir saya dari kecil memang seperti itu. dan jadilah saya menjadi orang pendiam di keluarga saya ini. kalau saya sudah berada di keluaga kandung saya, saya cenderung banyak berbicara seperti umumnya anak. Kenapa saya jadi pendiam di keluarga ini? karena tidak ada seseorang yang ingin mengobrol banyak dengan saya. itu dia faktor pendiam yang menjadi UTAMA. Jadi, kesannya orang yang banyak berbicara kepada saya di keluarga, terkesan kayak kaku gitu jadinya.

   CONTOH:
si A adalah orang pendiam dan si B orang yang banyak berbicara. Ketika si B berbicara dan bergaul dengan orang lain yang dengannya. Dia akan banyak sekali berbicara sampai mereka lupa waktu. tetapi, jika si B bertemu atau sebangku (jika sedang di sekolah atau sekedar duduk-duduk saja) dengan si A, dia akan cenderung kaku, karena dia bingung ingin berbicara apa dengannya. nah, di situlah letak seseorang tidak ingin berbicara dengannya dan dia malah menjauhinya.
   Menurut saya, itu sebuah tindakan yang Sangat Tolol!!! Saya bilang seperti itu karena si A itu sangat sekali butuh perhatian seseorang, ingin sekali berbicara dengannya, bercurhat dengannya dan sebagainya. Kasihan dia. Sudah pendiam, dijauhi oleh orang sekitar pula. dan itulah mengapa orang pendiam itu sering di-bully, sering disuruh orang terus-terusan, sering dijahili, ditindas secara perlahan-lahan hanya karena dia pendiam dan tidak punya pembelaan atas dirinya sendiri. Saya juga pernah digitukan, dan saya berhasil menang dan dia tidak berkutik sama sekali alias SKAK MAT! Memang sungguh miris menjadi orang pendiam itu.

   Pernah suatu ketika saya bertemu di kelas baru. saya memperkenalkan diri saya dan melihat seorang cewek yang pendiam. tetapi, saya malah bercerita banyak dengannya dan sampai tertawa terbahak-bahak dan membuat orang di sekitarnya kebingungan, lho? hahaha... tapi tetap saja dia masih jadi pendiam. ppfftttt....

   JANGAN MEREMEHKAN ORANG YANG PENDIAM! bisa jadi, dia lebih hebar dari orang yang banyak bicaranya dan kita kurang mengetahuinya. Orang pendiam memang justru berprestasi daripada orang lain. Dia diam karena dia sedang memikirkan sesuatu, mencari-cari ide baru, mencari-cari pemikiran baru. Orang pendiam justru akan lebih hebat di semua bagian aspek belajar. dari akademis, non-akademis, seni dan lain-lain. WOW! dan mungkin kita bisa mendapatkan contoh darinya. Memang diam itu tidak selamanya buruk kok. ^^ 

Minggu, 29 Maret 2015

Keunikan dan kelemahan Bahasa Indonesia dibanding bahasa lain

Hey hey hey! bertemu lagi dengan saya di blog ini. yeeeaaayy!!! saya kali ini akan membahas bahasa Indonesia, bahasa sehari-hari saya dan bahasa nasional negara kita tercinta ini. saya sudah kutip dari internet. berikut, artikel yang berjudul "

"


Indonesia yang merupakan negara kepulauan dengan banyak ragam suku dan budaya memiliki banyak bahasa daerah yang satu sama lain berbeda. Dari keragaman itu Indonesia memiliki keunikan sendiri dibanding dalam bahasanya dibandingkan dengan bahasa negara lain.

Berikut beberapa keunikan bahasa Indonesia dibanding negara lain ;

  • Memiliki dialek dari banyak daerah.
banyaknya bahasa-bahasa daerah yang ada di Indonesia karena Indonesia mempunyai berbagai macam suku yang sangat banyak. Dari sanalah bahasa Indonesia mempunyai keunikan tersendiri dengan adanya bahasa-bahasa yang setiap daerahnya pasti berbeda-beda dan logat dari setiap suku pun pasti penyebutannya pun juga berbeda.

  • Bahasa tulisan (Ejaan yang disempurnakan)
Ejaan Yang Disempurnakan (EYD) adalah ejaan Bahasa Indonesia yang berlaku sejak tahun 1972. Ejaan ini menggantikan ejaan sebelumnya, Ejaan Republik atau Ejaan Soewandi.
Pada 23 Mei 1972, sebuah pernyataan bersama telah ditandatangani oleh Menteri Pelajaran Malaysia pada masa itu, Tun Hussien Onn dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, Mashuri. Pernyataan bersama tersebut mengandung persetujuan untuk melaksanakan asas yang telah disepakati oleh para ahli dari kedua negara tentang Ejaan Baru dan Ejaan Yang Disempurnakan. Pada tanggal 16 Agustus 1972, berdasarkan Keputusan Presiden No. 57, Tahun 1972, berlakulah sistem ejaan Latin (Rumi dalam istilah bahasa Melayu Malaysia) bagi bahasa Melayu dan bahasa Indonesia.
Pada tanggal 12 Oktober 1972, Panitia Pengembangan Bahasa Indonesia, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, menerbitkan buku “Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan” dengan penjelasan kaidah penggunaan yang lebih luas. Setelah itu, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan dengan surat putusannya No. 0196/1975 memberlakukan “Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan dan Pedoman Umum Pembentukan Istilah”.
Perbedaan-perbedaan antara EYD dan ejaan sebelumnya adalah:
‘tj’ menjadi ‘c’ : tjutji → cuci
‘dj’ menjadi ‘j’ : djarak → jarak
‘j’ menjadi ‘y’ : sajang → sayang
‘nj’ menjadi ‘ny’ : njamuk → nyamuk
‘sj’ menjadi ‘sy’ : sjarat → syarat
‘ch’ menjadi ‘kh’ : achir → akhir
awalan ‘di-‘ dan kata depan ‘di’ dibedakan penulisannya. Kata depan ‘di’ pada contoh “di rumah”, “di sawah”, penulisannya dipisahkan dengan spasi, sementara ‘di-‘ pada dibeli, dimakan ditulis serangkai dengan kata yang mengikutinya.
Sebelumnya “oe” sudah menjadi “u” saat Ejaan Van Ophuijsen diganti dengan Ejaan Republik. Jadi sebelum EYD, “oe” sudah tidak digunakan.
Untuk penjelasan lanjutan tentang penulisan tanda baca, dapat dilihat pada Penulisan tanda baca sesuai EYD.

Karena keunikan tersebut banyak negara tertarik untuk mempelajari bahasa Indonesia dan bahasa Indonesia mendapat pandangan dari banyak negara seperti :


  • Bahasa Indonesia dipelajari lebih dari 45 Negara di dunia
    Walaupun yang paling efektif merubah citra adalah merubah realitas, namun peran budaya dan bahasa Indonesia dalam diplomasi sangat krusial. Tingginya minat orang asing belajar bahasa dan budaya Indonesia harus disambut positif. Kalau perlu Indonesia menambah Pusat Kebudayaan Indonesia di sejumlah negara, guna membangun saling pengertian dan perbaiki citra .
    Direktur Jenderal Informasi dan Diplomasi Publik Departemen Luar Negeri Andri Hadi mengemukakan hal itu ketika tampil pada pleno Kongres IX Bahasa Indonesia, yang membahas Bahasa Indonesia sebagai Media Diplomasi dalam Membangun Citra Indonesia di Dunia Internasional, Rabu (29/10) di Jakarta. “Saat ini ada 45 negara yang ada mengajarkan bahasa Indonesia, seperti Australia, Amerika, Kanada, Vietnam, dan banyak negara lainnya,” katanya. Mengambil contoh Australia, Andri Hadi menjelaskan, di Australia bahasa Indonesia menjadi bahasa populer keempat. Ada sekitar 500 sekolah mengajarkan bahasa Indonesia. Bahkan, anak-anak kelas 6 sekolah dasar ada yang bisa berbahasa Indonesia.
    Untuk kepentingan diplomasi dan menambah pengetahuan orang asing tentang bahasa Indonesia, menurut Dirjen Informasi dan Diplomasi Deplu ini, modul-modul bahasa Indonesia di internet perlu diadakan, sehingga orang bisa mengakses di mana saja dan kapan saja.
    Di samping itu, keberadaan Pusat Kebudayaan Indonesia di sejumlah negara sangat membantu dan penting. Negara-negara asing gencar membangun pusat kebudayaannya, seperti China yang dalam tempo 2 tahun membangun lebih 100 pusat kebudayaan. Sedangkan bagi Indonesia untuk menambah dan membangun Pusat Kebudayaan terkendala anggaran dan sumber daya manusia yang andal.
    Dalam sesi pleno sebelumnya, Kepala Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional Dendy Sugono yang berbicara tentang Politik Kebahasaan di Indonesia untuk Membentuk Insan Indonesia yang Cerdas Kompetitif di atas Fondasi Peradaban Bangsa, mengatakan, tuntutan dunia kerja masa depan memerlukan insan yang cerdas, kreatif/­inovatif, dan berdaya saing, baik lokal, nasional, maupun global.
   Untuk memenuhi keperluan itu, sangat diperlukan keseimbangan penguasaan bahasa ibu (bahasa daerah), bahasa Indonesia, dan bahasa asing untuk mereka yang berdaya saing global, tandasnya. Dendy Sugono melukiskan, kebutuhan insan Indonesia cerdas kompetitif itu, untuk lo kal meliputi kecerdasan spiritual, keterampilan, dan bahasa daerah . Untuk kebutuhan nasional meliputi kecerdasan emosional, kecakapan, dan bahasa Indonesia. Sedangkan untuk global dibutuhkan kecerdasan intelektual, keunggulan, dan bahasa asing. 

Kelemahan dari bahasa Indonesia ;
Masih banyak yang kesulitan dengan pengungkapan makna, seperti “ringan tangan”, “Buah hati”, “buah bibir” dan masih banyak lagi.
Banyaknya aturan-aturan dalam berbahasa Indonesia yang baik dan benar, baik dalam berbicara maupun penulisan. Misalnya, di dalam Bahasa Indonesia kita mengenal adanya EYD (Ejaan yang Disempurnakan), penulisan kata dan kalimat baku, penggunaan kalimat majemuk, dan sebagainya.

    Di Negeri sendiri bahasa Indonesia semakin sedikit pengguna "Bahasa Indonesia yang baik dan benar" karena pencampuran dengan bahasa asing, bahasa daerah, bahasa gaul bahkan bahasa "alay". Banyak orang yang justru hampir kesulitan mengungkapkan atau membuat ungkapan dalam bahasa Indonesia yang baik dan benar, karena terbiasa menggunakan campuran-campuran bahasa yang menurut mereka itu "keren", menarik dan sebagainya. Memang, keunikannya menarik perhatian dari negara lain, tetapi di negeri sendiri tidak terlalu diperhatikan penerapannya berbahasa negeri sendiri yang baik dan benar.

Minggu, 04 Januari 2015

SAHABATKU


            “Selamat Ulang Tahun!” kejutan begitu itu begitu istimewa bisa membuatku terharu dan airmata yang nggak bisa aku tahan lagi yang membanjiri pipi “te...te...terimakasih ya semua.” Ujar Dina dengan sunggihan senyum mewarnai wajahnya. Memang Dina dikenal sebagai anak kecil yang murah senyum, cantik, dan tidak mengenal menyerah dikompleknya di kompleks Fajar Indah, Surabaya. “iya Dina. Semoga diulangtahunmu yang ke-8 ditanggal 12 Juni ini, kamu tambah baik-baik aja ya. Dan jangan pernah lupain persahabatan kita!” ucap Aldo salah satu sahabat Dina yang paaaling dekat. “ tentu, nggak pernah aku lupain kamu Do, kamu udah buat hidup aku bermakan dengan jalannya persahabatan ini!” ucap Dina sambil menepuk pundak Aldo. Aldo dan Dina udah kayak lem,yang nggak bisa dipisahkan begitu aja. 6 bulan setelah ulang tahun Dina. Ia diseret Ayahnya ke Ruang Keluarga bersama ibu dan adiknya. “dek, ayah mau kamu sekolah di Solo, soalnya ayah dapet kerjanya disana, jadi kita semua harus pindah ke Solo sana, adek mau kan???” jelas ayah kepada Dina “Solo? Ya Sella mau yah!” jawab Dina dengan senangnya. Ya, tentu Dina menjawabnya seperti itu, karena Kota Solo adalah kota yang ingin dikunjungi. “oke, rencana ayah akan berangkat 2 hari lagi, siap-siap ya dek,” ucap ayah dengan wajah senang. Keesokan harinya, Dina langsung SMS Aldo. “Do, bisa nggak hari ini kita ketemu, aku mau ngomong sesuatu!” Demikian SMSnya. “Ya tentu bisa. Emang kamu mau ngomong apaan? Kayaknya penting banget ya. Oke oke!” Bales Aldo. Sore harinya mereka ketemua di taman, “Do, besok aku mau pinddah ke Solo, kamu jaga diri ya!” ujar Dina. “Haa? Besok??? Tapi kita nggak akan lost contact kan?” kata Aldo dengan wajah tertekuk. Dina tidak menjawab, ia langsung pergi karena tidak mau meneteskan air matanya di depan sahabatnya itu. Jam menunjukan pukul 04.00 pagi, keluarga Dina akan berangkat. Sang Ayah mulai tancap gasnya menuju Solo. Sesampainya disana, mereka mencari tempat tinggal. Sesudahnya mereka mendapatkan tempat tinggal, sang Ayah langsung mencarikan sekolah untuk anaknya. 3 tahun berlalu, Dina kini duduk di bangku SMP, ya tentu dengan parasnya yang cantik dengan mudahnya seribu teman ia dapatkan, Dina selain cantik ia juga terkenal pandai sehingga banyak Senior-seniornya yang suka sama Dina, “Hai Na, mau jajan di kantikn nggak? Aku traktik deh.” Pinta Bagas, salah satu seniornya. “Ditraktir beneran nih kak? Aku sih mau mau aja kak, ayo!” jawab Dina dengan nada sunggihan senyum manisnya. Mereka ngobrol-ngobrol, melihat sosok Bagas, Dina ingat dengan sahabat kecinya, Aldo. Tapi Tuhan berkehendak lain, Aldo dan Dina haru berpisah karena pekerjaan orang tuanya Dina. Sepanjang hari ia lewati hingga masuk ujian. Ujian Nasional, ujian menentukan nasib ke jenjang yang lebih tinggi, 4 hari ia berjuang menjawab butir-butir soal dengan tekun. Sampai akhirnya dinyatakan lulus. Ia teringat kembali akan Aldo. Selanjutnya ia nge-sms Aldo,”Aldo, kamu masih inget aku nggak?” Aku lulus Do. Kamu gimana?” “Aku masih inget kamu Na. Sana dong, aku juga lulus, rencana aku mau ngelanjutin SNA ke Solo. Semoga aku bisa ketemu kamu deh, kangen kayak dulu lagi pas kita bareng-bareng” Bales Aldo ke Dina. “wah, bagus dong. Emm.. yaudah ya Do. Bye... see you in Solo.” Demikian mereka saling bales sms. (hemmm.... aku mau masuk SMA mana ya? Nanti kalau aku di SMA dihina ama senior-senior gimana? Hemm... tapi nggakpapa deh, semoga nanti aku satu sekolah sana Aldo, Jadi ada yang selalau lindungin aku.) Tanya dan harap Dina dalam hati, “Dina..! Sini din. Ayah mau bicara!” teriak =an ayah yang menggetarkan daun telinga Dina. “Apaan lagi sih yah???” tanya Dina. “Gini lho dek, kamu maumasuk SMA mana?” terlihat sang ayah bertanya. “Dina pengennya masuk SMA 1 Surakarta, yah... situ aja yah” jawab Dina sambil nyelonong masuk kamarnya dengan berlari.
            Pagi harinya, Dina dan ayahnya menuju SMA tersebut, Dina mendaftar disana dan ternyata diterima disana. Nah 2 hari kemudian, Dina masuk dan mengikuti MOS di SMA tersebut. Dan kalian tau Lagi-lagi Dina jadi seperti Putri Raha yang selalu diperlakukan baik dan nggak perbah dapat makian para seniornya. Saat Dina hendak pulang sekolah setelah mengikuti MOS hari pertama,”brak!!!”. Ada seorang cowok tinggi, gagah, putih dan senyumannya indah tuk dipandangi yang tiba-tiba menabrak Dina di tangga sekolahnya. “eh, sorry, kamu nggakpapa kan” kata si Cowok “nggakpapa kok” ucap Dina jutek. “eh, bentar. Kamu Dina kan?” tanys si cowok tersebut. “Iya!” aku Dina. Emang ada apa ya?” jawab Dina. “kamu masih inget nggak? Aku Aldo!” ujarnya. “ha? Yang bener?” sambil terheran-heran dan terus memandang Aldo, “Kamu nggakpapa kan?” Dina langsung memeluk Aldo sambil terharu bahagia. “Aldo, aku kangen kamuuuu.... aku nggak nyangka sekarang ganteng bangeeeettt, putih-keren lagi. Padahal kan kamu waktu kecil nggak gini” lalu Aldo menjawabnya, “kamu ini bisa aja, aku juga kangen kamuuuu, kamu sekarang tambah cantik ya,” Dina melepas perluknya sambil menghapus air matanya, “makasih, hehe. Eh, besok aja lagi ya, aku mau pulang dulu. Bentar lagi mau les, sorry ya.” “oke oke, besok lagi ya”

                                                            
                                                                 BERSAMBUNG... ^^