Minggu, 18 Mei 2014

Inilah beberapa istilah yang digunakan untuk orang-orang “nakal” di Jepang

Di Jepang ada beberapa istilah yang digunakan untuk mengkategorikan orang-orang “nakal” yang suka melanggar aturan maupun hukum. Mari kita sebut mereka berandalan. Ada beberapa klasifikasi umum yang sering dipakai untuk orang-orang seperti ini.



  • ふりょう (Furyou)



     Berandalan sekolahan. Rata rata adalah anak-anak yang duduk di bangku SMP atau SMA. Kalau ada yang pernah menonton film Crows Zero atau drama Gokusen, nah mereka ini dikategorikan sebagai furyou oleh masyarakat umum Jepang.

  • ヤンキー   (Yankii)



     Yankii diambil dari kata serapan yang berasal dari Amerika. Sebuah tim baseball di New York yang bernama “Yankees” yang mempunyai tabiat suka berkelahi, berbadan besar dan mencolok, dipakai di Jepang untuk mengkategorikan orang-orang Jepang yang mempunyai gaya eksentrik dan tidak lazim dalam masyarakat Jepang. Yankii biasanya tidak berhubungan dengan suatu kelompok tertentu seperti Yakuza.

  • ぼうそうぞく (Bousouzoku)

     Bousouzoku ini adalah sebutan untuk geng motor di Jepang. Kebanyakan geng motor terutama di era tahun 1980-an pasti mempunyai seragam yang dipakai oleh anggotanya yang menandakan keanggotaannya dalam geng tersebut. Bousouzoku biasanya mempunyai daerah kekuasaan yang dijaga, dan kadang diperebutkan antar geng.

  • チンピラ (Chinpira)


     Chinpira merupakan istilah yang dipakai untuk “preman” secara keseluruhan, namun lebih berkesan kelas bawah. Mereka merupakan tipikal orang yang suka membuat gaduh di tempat umum seperti pasar maupun di dalam kereta. Image yang menempel pada chinpira adalah menggunakan baju “hawaii” dan celana bahan ataupun celana jeans. Mereka terkenal urakan, dan biasanya adalah orang orang yang baru bergabung dengan keluarga Yakuza tertentu yang masih haus perhatian.

  • ヤクザ (Yakuza)


     Yakuza adalah gangster Jepang, yang mengoperasikan bisnis-bisnis yang berbau perjudian maupun prostitusi. Mereka memperoleh kekuasaan dengan besarnya penghasilan yang mereka hasilkan dari bisnis-bisnis tersebut. Biasanya suatu daerah mempunyai satu “keluarga” yang berkuasa. Keluarga ini dalam bahasa Jepang disebut dengan istilah “kumi. Para petinggi Yakuza biasanya rendah hati dan kadang tidak nampak seperti seorang pemimpin keluarga Yakuza. Mereka sangat menjunjung tinggi kehormatan dan integritas dalam hal yang mereka lakukan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar