Minggu, 04 Januari 2015

SAHABATKU


            “Selamat Ulang Tahun!” kejutan begitu itu begitu istimewa bisa membuatku terharu dan airmata yang nggak bisa aku tahan lagi yang membanjiri pipi “te...te...terimakasih ya semua.” Ujar Dina dengan sunggihan senyum mewarnai wajahnya. Memang Dina dikenal sebagai anak kecil yang murah senyum, cantik, dan tidak mengenal menyerah dikompleknya di kompleks Fajar Indah, Surabaya. “iya Dina. Semoga diulangtahunmu yang ke-8 ditanggal 12 Juni ini, kamu tambah baik-baik aja ya. Dan jangan pernah lupain persahabatan kita!” ucap Aldo salah satu sahabat Dina yang paaaling dekat. “ tentu, nggak pernah aku lupain kamu Do, kamu udah buat hidup aku bermakan dengan jalannya persahabatan ini!” ucap Dina sambil menepuk pundak Aldo. Aldo dan Dina udah kayak lem,yang nggak bisa dipisahkan begitu aja. 6 bulan setelah ulang tahun Dina. Ia diseret Ayahnya ke Ruang Keluarga bersama ibu dan adiknya. “dek, ayah mau kamu sekolah di Solo, soalnya ayah dapet kerjanya disana, jadi kita semua harus pindah ke Solo sana, adek mau kan???” jelas ayah kepada Dina “Solo? Ya Sella mau yah!” jawab Dina dengan senangnya. Ya, tentu Dina menjawabnya seperti itu, karena Kota Solo adalah kota yang ingin dikunjungi. “oke, rencana ayah akan berangkat 2 hari lagi, siap-siap ya dek,” ucap ayah dengan wajah senang. Keesokan harinya, Dina langsung SMS Aldo. “Do, bisa nggak hari ini kita ketemu, aku mau ngomong sesuatu!” Demikian SMSnya. “Ya tentu bisa. Emang kamu mau ngomong apaan? Kayaknya penting banget ya. Oke oke!” Bales Aldo. Sore harinya mereka ketemua di taman, “Do, besok aku mau pinddah ke Solo, kamu jaga diri ya!” ujar Dina. “Haa? Besok??? Tapi kita nggak akan lost contact kan?” kata Aldo dengan wajah tertekuk. Dina tidak menjawab, ia langsung pergi karena tidak mau meneteskan air matanya di depan sahabatnya itu. Jam menunjukan pukul 04.00 pagi, keluarga Dina akan berangkat. Sang Ayah mulai tancap gasnya menuju Solo. Sesampainya disana, mereka mencari tempat tinggal. Sesudahnya mereka mendapatkan tempat tinggal, sang Ayah langsung mencarikan sekolah untuk anaknya. 3 tahun berlalu, Dina kini duduk di bangku SMP, ya tentu dengan parasnya yang cantik dengan mudahnya seribu teman ia dapatkan, Dina selain cantik ia juga terkenal pandai sehingga banyak Senior-seniornya yang suka sama Dina, “Hai Na, mau jajan di kantikn nggak? Aku traktik deh.” Pinta Bagas, salah satu seniornya. “Ditraktir beneran nih kak? Aku sih mau mau aja kak, ayo!” jawab Dina dengan nada sunggihan senyum manisnya. Mereka ngobrol-ngobrol, melihat sosok Bagas, Dina ingat dengan sahabat kecinya, Aldo. Tapi Tuhan berkehendak lain, Aldo dan Dina haru berpisah karena pekerjaan orang tuanya Dina. Sepanjang hari ia lewati hingga masuk ujian. Ujian Nasional, ujian menentukan nasib ke jenjang yang lebih tinggi, 4 hari ia berjuang menjawab butir-butir soal dengan tekun. Sampai akhirnya dinyatakan lulus. Ia teringat kembali akan Aldo. Selanjutnya ia nge-sms Aldo,”Aldo, kamu masih inget aku nggak?” Aku lulus Do. Kamu gimana?” “Aku masih inget kamu Na. Sana dong, aku juga lulus, rencana aku mau ngelanjutin SNA ke Solo. Semoga aku bisa ketemu kamu deh, kangen kayak dulu lagi pas kita bareng-bareng” Bales Aldo ke Dina. “wah, bagus dong. Emm.. yaudah ya Do. Bye... see you in Solo.” Demikian mereka saling bales sms. (hemmm.... aku mau masuk SMA mana ya? Nanti kalau aku di SMA dihina ama senior-senior gimana? Hemm... tapi nggakpapa deh, semoga nanti aku satu sekolah sana Aldo, Jadi ada yang selalau lindungin aku.) Tanya dan harap Dina dalam hati, “Dina..! Sini din. Ayah mau bicara!” teriak =an ayah yang menggetarkan daun telinga Dina. “Apaan lagi sih yah???” tanya Dina. “Gini lho dek, kamu maumasuk SMA mana?” terlihat sang ayah bertanya. “Dina pengennya masuk SMA 1 Surakarta, yah... situ aja yah” jawab Dina sambil nyelonong masuk kamarnya dengan berlari.
            Pagi harinya, Dina dan ayahnya menuju SMA tersebut, Dina mendaftar disana dan ternyata diterima disana. Nah 2 hari kemudian, Dina masuk dan mengikuti MOS di SMA tersebut. Dan kalian tau Lagi-lagi Dina jadi seperti Putri Raha yang selalu diperlakukan baik dan nggak perbah dapat makian para seniornya. Saat Dina hendak pulang sekolah setelah mengikuti MOS hari pertama,”brak!!!”. Ada seorang cowok tinggi, gagah, putih dan senyumannya indah tuk dipandangi yang tiba-tiba menabrak Dina di tangga sekolahnya. “eh, sorry, kamu nggakpapa kan” kata si Cowok “nggakpapa kok” ucap Dina jutek. “eh, bentar. Kamu Dina kan?” tanys si cowok tersebut. “Iya!” aku Dina. Emang ada apa ya?” jawab Dina. “kamu masih inget nggak? Aku Aldo!” ujarnya. “ha? Yang bener?” sambil terheran-heran dan terus memandang Aldo, “Kamu nggakpapa kan?” Dina langsung memeluk Aldo sambil terharu bahagia. “Aldo, aku kangen kamuuuu.... aku nggak nyangka sekarang ganteng bangeeeettt, putih-keren lagi. Padahal kan kamu waktu kecil nggak gini” lalu Aldo menjawabnya, “kamu ini bisa aja, aku juga kangen kamuuuu, kamu sekarang tambah cantik ya,” Dina melepas perluknya sambil menghapus air matanya, “makasih, hehe. Eh, besok aja lagi ya, aku mau pulang dulu. Bentar lagi mau les, sorry ya.” “oke oke, besok lagi ya”

                                                            
                                                                 BERSAMBUNG... ^^